Iklan

iklan

Iklan

,

Iklan

Dilantik Jokowi Pukul 10.00 Wita, Komjen Listyo Sigit Resmi Jabat Kapolri

Jan 27, 2021, 12:05 WIB Last Updated 2021-01-27T05:05:29Z
Persiden RI Joko Widodo saat melantik Kapolri Baru Komjen Listyo Sigit Prabowo

Globalsatu.com, Jakarta - Tongkat Komando Kepala Kepolisian Republik Indonesia ( Polri) resmi berada di tangan Komjen Listyo Sigit Prabowo setelah dilantik hari ini Rabu (27/01) oleh Presiden RI Ir.Joko Widodo di pukul 10.00 wita di Istana negara.


Komjen Listyo Sigit Prabowo dilantik memgantikan Jendral Polisi Drs.Idham Azis,M.Si dan merupakan calon merupakan calon tunggal Kapolri yang dipilih oleh Presiden Jokowi.


Adapun Idham Azis akan memasuki masa pensiun pada akhir Januari 2021.Setelah uji kepatutan dan kelayakan terhadap Sigit digelar pada Rabu (20/1/2021), rapat paripurna DPR mengesahkan keputusan Komisi III yang menyetujui pengangkatan Sigit sebagai Kapolri.

Persetujuan tersebut kemudian disampaikan Ketua DPR RI Puan Maharani kepada Presiden Jokowi melalui surat, dan diterima pihak Istana Kepresidenan, Jumat (22/1/2021).

Dikutip dari Kompas.com, Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengungkap, ada sejumlah alasan yang mendasari Jokowi memilih Sigit, mulai dari faktor kapabilitas hingga loyalitas.


"Kan semua ada kriteria. Kapasitas, kapabilitas, loyalitas, integritas, itu bagian dari semua itulah," kata Moeldoko di kantornya, Rabu (20/1/2021)

Moeldoko mengatakan, seorang pemimpin puncak mempunyai tanggung jawab yang luar biasa. Tanggung jawab tersebut hanya dapat diemban oleh seseorang dengan kemampuan luar biasa pula.


Menurut Moeldoko, kapabilitas dan kapasitas Listyo dalam mengadopsi berbagai persoalan sudah terbukti baik.

Tak hanya itu, lanjut Moeldoko, seorang pemimpin juga harus berjiwa loyal terhadap negara. Integritas atau sejalannya kata dengan perbuatan juga tak bisa ditawar.

"Jadi semua agregat dari indikator-indikator yang dikenali dari awal itu memuculkan sebuah agregat, dan agregat itu seseorang akan dipilih, begitu. Jadi bukan karena macam-macam, jangan diartikan macam-macam," ujarnya.

Iklan