Iklan

iklan

Iklan

,

Iklan

Bijak Kelola BLT, Putaran Ekonomi Desa Kanonang Satu Meningkat Pesat

Mar 11, 2021, 21:23 WIB Last Updated 2021-03-11T15:14:02Z

GlobalSatu.com, Minahasa - Masyarakat Desa Kanonang Satu Kecamatan Kawangkoan memanfaatkan dengan bijak bantuan pemerintah pusat saat Pandemi Covid-19, lewat program Bantuan Langsung Tunai ( BLT) yang dananya bersumber dari Dana Desa (DD).


Tahun 2020, Sebanyak 96 penerima manfaat bantuan BLT, digunakan dalam pengembangan ekonomi, mulai dari usaha berjualan dipasar desa, sampai pengelolahan usaha pertanian dengan pembentukan kelompok tani.


Hukum tua Lucky Kasenda kepada media ini mengatakan ide yang digagas dirinya sebagai pemerintah desa juga berdasarkan hasil musyawara desa, dana tunai BLT hanya diberikan kepada warga yang lanjut usia.


" Tahun lalu, hanya mereka yang lanjut usia yang kita berikan dana BLT tunai," kata Kasenda.

Sementara warga yang tergolong produktif bekerja, dana BLT ini tetap diberikan namun dalam bentuk pengembangan usaha," Mereka yang produktif dan masih mampu bekerja,dana BLT kita berikan dalam bentuk lain, kalau mereka punya bakat berjualan maka dana tersebut dipakai untuk modal usaha berjualan dipasar desa,serta mereka yang mempunyai keinginan berkebun kita fasilitasi mulai dari pembentukan kelompok tani.dan ketika kelompok tani sudah terbentuk maka dana BLT tersebut ada yang dibelikan bibit berbagai tamanan, pupuk dan sebagainya," Jelas Kasenda.


Lebih lanjut kata Kasenda,upah harian warga penerima BLT saat mengarap kebun tetap dibayarkan," Upah mereka kita bayar dari dana BLT itu, karena sudah diatur sedemikian rupa,dan besarannya sama seperti upah sewa harian para pekerja kebun.jadi mereka tidak rugi.Yang lebih memotifasi mereka adalah hasil panen, sepenuhnya untuk mereka.Dari hasil evaluasi tahun 2020, bantuan BLT yang dikelolah untuk berbagai usaha berkembang dua kali lipat,dan hasilnya dibagi rata," lanjut Kumtua.


Di tahun 2021 ini Kasenda optimis bantuan BLT akan lebih memakmurkan warganya," Tahun 2021 saja dana BLT yang dikeloka hanya 172 juta dari 6 bulan penyaluran yang diperuntukan untuk 96 penerima manfaat dan itu sudah sangat membantu,apalagi ini yang dananya dua kali lipat dari tahun yang lalu, kan penerimaanya selama 12 bulan.Saya bisa yakin mereka (penerima BLT red) akan lebih sejahtera,"Harapnya.


"Sebenarnya pandemi covid-19 menguntungkan desa, karena lewat pandemi ini ada banyak peluang yang kita tangkap,mulai dari terbentuknya pasar desa dimana ada nilai ekonomi didalamnya termasuk pemberdayaan masyarakat untuk giat menanam. Walaupun memang dari segi pembangunan infrastruktur desa tidak maksimal.Tapi tidak mengapa yang paling utama putaran ekonomi desa lebih meningkat," Ujarnya

Program yang digagas pemdes ini pun akhirnya menarik perhatian kementerian desa ( Kemendes) serta Universitas Samratulangi Manado," Program ini di apresiasi kementerian desa, dan dengan program tersebut saya diundang menjadi pemateri dalam sebuah webinar.Saya dapat piagam dari Universitas Samratulangi lewat Fakultas Ilmu Sosial dan Politik yang bekerja sama dengan Asosiasi Dosen Ilmu Pemerintahan Seluruh Indonesia ( ADIPSI) yang mengangkat Tema " Desa Dalam Badai Covid-19," Pungkas Kumtua.


Adapun dalam program seleksi penerima manfaat BLT dimana setiap warga mendapat dana 300 ribu rupiah, pihak pemerintah Desa Kanonang Dua tidak memasukan mereka yang telah terdaftar dalam penerima Bantuan Sosial Tunai (BST),Program Keluarga Harapan (PKH), serta Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Iklan