Globalsatu.com, Minahasa - Pelayanan di Rumah Sakit Samratulangi Tondano dikeluhkan warga dan pengeluhan tersebut datang dari warga Toliang Oki Kecamatan Eris.
Tak tanggung-tanggung warga merasakan ketidak puasan pelayanan Rumah Pemerintah Kabupaten ( Pemkab) Minahasa ini di sebarkannya dalam sosial media facebook lewat akun Hence Karamoy Rabu (24/03) wita.
Dalam pengeluhan itu Hence menuliskan, RS Sam Ratulangi Tondano dibawah pimpinan Direktur Maryani Suronoto pelayanannya makin tidak baik, begitupun dengan petugas medisnya.
"O KASIANG NI RS. TONDANO'
"Ibu Dirut Maryani Suronoto, so puluhan taon anda jadi dirut Rumah Sakit Tondano tapi pelayanannya makin bobrok dan tindakan pelayanan kepada pasien makin biadap. Pasien 3 jam lebih nda disentuh harus tanda tangan covid. Anda punya apotik, RS ada tapi tidak lengkap selalu dijawab pi ambe jo dimuka yang ternyata angko punya .... Woiiii .. .... Anda juga petugas medis para dokter di RS Tondano, masih ada hati melihat penderitaan orang lain atau so biasa lia orang mo mati ?
Kasiang eh .... inga taburan anda akan anda tuai juga. Selamat menikmati .....," tulis Hence dalam status Facebooknya.
Alasan penulisan status ini menurut Hence karena beberapa hari lalu pamannya bernama Lexi Sualang sempat dibawah ke Rumah Sakit tersebut namun tidak bisa dilayani selama tiga jam di ruang IGD dengan alasan harus mengisi formulir.
"Tiga jam dan tidak ada pelayanan di IGD, karena tidak ada pelayanan maka keluarga memindahkan ke Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon, Sesampainya di rumah sakit tersebut langsung ditindak lanjuti, setelahnya pihak perawat mengusulkan agar pasien tidak usah di rujuk ke rumah sakik lain apalagi keadaan pasien sudah dalam keadaan kritis dengan penyakit gagal ginjalnya.Memang setelah sampai di rumah langsung didoakan dan tak berapa lama paman kami ini meninggal dunia," jelasnya.
Terkait kebenaran keluhan tersebut, pihak rumah sakit Samratulangi Tondano menepis tuduhan tersebut dan mengatakan pihaknya sempat menangani pasien bernama bernama Lexi Sumolang.
" Siapa bilang tidak dilayani, kami melayani tersebut.Pasien masuk pukul 13.55 wita, langsung di obserfasi dan diambil sempel darahnya pukul 14.00 wita dan dipasangkan oksigen sambil menunggu hasil laboratorium, namun pukul 15.30, Wita keluarga meminta agar pasien dibolekan pulang.Jadi sempat di rawat 1.35 menit di rumah sakit ini, Kalau dikatakan kami abaikan selama 3 jam itu tidak benar," ujar Direktur Rumah Sakit Sam Ratulangi Tondano Mariany Suronoto saat disambangi wartawan Globalsatu.com, Rabu (24/03).
Suronoto pun menjelaskan bahwa di rumah sakit itu tidak ada formulir pengisian covid-19 untuk pasien yang akan di rawat di rumah sakit itu," tidak ada formulir covid di sini, yang ada hanya formulir surat pernyataan terkait obserfasi riwayat dari pasien dan di semua rumah sakit pasti ada.Didalam formulir tersebut diterangkan,akan apa yang dialami pasien waktu itu, diantaranya apakah pasien mengalami panas, apakah merasakan mual, sakit tengorokan dan sebagainya.Setelah itu ditanda tangani pihak keluarga.Data tersebut kan harus ada karena menyangkut Hukum," paparnya.
Akun facebook Hance Karamoy yang memposting permasalahan ini menjadi ramai akan berbagai komentar para nitisen.(Ody)