Iklan

iklan

Iklan

,

Iklan

Dampingi Menteri PPPA, ROR dan RD Yakin Polda Sulut Akan Ungkap Jelas Kematian CT

Jan 25, 2022, 18:00 WIB Last Updated 2022-01-25T11:00:53Z

Globalsatu.com, MINAHASA - Bupati Royke Octavian Roring dan Wakil Bupati Kabupaten Minahasa Robby Dondokambey dampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Selasa (25/1) saat melakukan ziarah di makam bocah korban dugaan kekerasan seksual, di Desa Senduk, Kecamatan Tombariri.


Usai ziarah Menteri mengungkapkan, sejak mencuatnya kasus dugaan kekerasan seksuat tersebut, pihaknya telah melakukan komunikasi serta berkoordinasi dengan dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (DP3A) Provinsi Sulut.


Dari tahapan-tahapan yang dilakukan, kata Darmawati pihaknya sangat memberikan apresiasi atas pendampingan yang sudah dilakukan oleh DP3A Sulut baik ketika laporan masuk di Polresta Manado kemudian juga sudah ditindaklanjuti, serta dilakukannya press conference.


“ Pada hari ini, kami hadir untuk memastikan realitas sejatinya yang ada di lapangan. Terkait proses-proses, tahapan-tahapan yang sudah dilakukan,” tukasnya.


Secara khusus dia juga menyampaikan apresiasi untuk jajaran Polresta Manado dan Polda Sulut serta pihak terkait lainnya yang sudah ikut melakukan pendampingan psikososial serta pendampingan hukum terhadap kasus ini.


“ Kami sangat mohon sekali dukungan teman-teman media agar kita semua memberikan informasi yang terang benderang kepada masyarakat, jangan ada informasi yang bias terkait dengan meninggalnya almarhumah ini,” kunci I Gusti Ayu Bintang Darmawati.


Seperti diketahui, seorang bocah perempuan berinisial CT (10) yang dirawat di RSUP Prof. Kandou Manado sejak 29 Desember 2021, yang diduga mengalami kekerasan seksual, menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (24/01), sekitar pukul 07.25 WITA.


Korban kemudian dimakamkan di Desa Senduk pada Senin sore.


Menurut penjelasan Direktur Utama RSUP Prof. Kandou Manado Jimmy Panelewen dalam press conference Senin siang, meninggalnya CT disebabkan karena penyakit kanker darah atau leukimia yang dideritanya.


Sementara itu Kapolda Sulut Irjen Pol Mulyatno, menerangkan, perkembangan penanganan kasus dugaan kekerasan seksual ini dari tahap penyelidikan sudah berlanjut menjadi ke arah penyidikan.


“ Kita akan terus lakukan penyidikan yang bersifat lebih ilmiah atau scientific crime investigation. Seperti telah disampaikan dalam press conference di RSUP Prof. Kandou Manado, mengenai hal ikhwal tentang kematian korban sudah jelas,” kata Irjen Pol Mulyatno.


Meski demikian, sambung Irjen Pol Mulyatno, pihak kepolisian tetap akan terus melakukan penyidikan guna membuat terang kasus ini.


“ Dan syukur-syukur kita bisa segera menangkap pelakunya. Untuk penetapan tersangka masih berproses dalam penyidikan. Kita sudah memeriksa 14 saksi, kita tetap berusaha sekuat tenaga untuk bisa membuat peristiwa ini jadi terang benderang,” pungkas Irjen Pol Mulyatno.


Saat mendapingi sang menteri, Kehadiran Bupati dan Wabup Minahasa ini selain menyatakan ungkapan dukacita kepada keluarga tetapi juga turut memberikan santunan bagi ayah korban yang tercatat sebagai warga Kabupaten Minahasa.


“Saya dan Wakil Bupati Robby Dondokambey atas nama pemerintah kabupaten Minahasa menyampaikan turut berduka cita kepada keluarga yang berduka. Dan menyampaikan apresiasi kepada ibu Menteri Bintang Puspayoga bersama rombongan yang boleh mengunjungi keluarga dan lahan makam anak terkasih akibat korban kekerasan seksual. Kami juga memberi bantuan semoga bantuan ini dapat meringankan beban bagi keluarga yang berduka,” imbuhnya.


Lanjut ROR mengatakan, terkait penanganan kasus tersebut dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada aparat Polda Sulut yang sudah menanganinya.


“Percayalah bahwa pihak Polda pasti akan mengungkap sejelas-jelasnya dari penyebab kematian anak terkasih akibat korban kekerasan seksual,” katanya.


Diapun menghimbau kepada aparat pemerintah, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memperkuat pendidikan rohani dan etika serta para orang tua agar mengawasi anak-anak sehingga tidak akan ada lagi kasus kekerasan seksual seperti ini.(Ody)

Iklan