Iklan

iklan

Iklan

,

Iklan

Dinas Ketahanan Pangan Kembali Sosialisasikan Gerakan Sehari Tanpa Makan Nasi

Mar 16, 2021, 19:08 WIB Last Updated 2021-03-16T12:11:51Z

GlobalSatu.com, Minahasa - Gerakan Makan Tanpa Nasi ( Gentanasi) atau 'One Day No Rice yang menjadi program Nasional dan Progran Pemerintah Kabupaten Minahasa tidak berjalan maksimal di bebera tahun terakhir.

Namun, di tahun 2021 ini, Program mengkonsumsi pangan lokal akan kembali digalakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa

" Program Pemerintah Kabupaten Minahasa oleh Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati untuk mengkonsumsi pangan lokal ini akan kita jalankan dengan memberi sosialisasi bagi warga Minahasa baik secara pribadi maupun kelompok," Kata Kepala Dinas Yeittje Roring kepada media ini, Selasa (16/03).

Pihak dinas sendiri dalam mensosialisasikan program tersebut bakal menggandeng Tim Penggerak PKK Kabupaten Minahasa," Kita akan meminta bantuan TP PKK Kabupaten Minahasa untuk bersama mensosialisasikan program ini," Ujarnya.

Pentingnya mengkonsumsi pangan lokal lanjut Kadis disamping untuk kesehatan, namun juga meminimalisir kurangnya ketersediaan beras yang mungkin dialami masyarakat Minahasa," Mengkonsumsi pangan lokal seperti Umbi-umbian, Kentang, jangung,singkong,itu perlu minimal seminggu sekali, inipun untuk membantu masyarakat apabila nanti kekurangan beras, kan beberapa jenis pangan lokal juga memiliki karbohidrat yang sama seperti nasi," Ungkapnya.

Beberapa waktu lalu, Bupati Kabupaten Minahasa Royke Octavian Roring mengajak  seluruh masyarakat untuk membiasakan diri tidak konsumsi nasi sehari dalam seminggu.

Hal ini diungkap Bupati ROR sapaan Akrabnya saat mencanangkan Gerakan Makan Tanpa Nasi (Gentanasi) atau “One Day No Rice”

” Tujuannya adalah bukan untuk melarang masyarakat mengkonsumsi nasi, melainkan untuk pola hidup sehat mengganti nasi dengan pangan lokal lainnya yang mengandung karbohidrat,” kata Bupati

“Daerah kita kaya akan pangan lokal, yang tentunya beragam, bergisi, seimbang dan aman (B2SA). Penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat B2SA, merupakan upaya untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan sehat. Maka dari itu saya mengajak masyarakat agar kreatif mengolah bahan pangan lokal ini untuk dikonsumsi menggantikan nasi,” terang Bupati.

Dikatakannya pula, ada beberapa permasalahan terkait pola konsumsi pangan masyarakat, antara lain ketergantungan pada satu makanan pokok yaitu beras atau nasi. Padahal, Kabupaten Minahasa kaya akan pangan sumber karbohidrat selain beras seperti, umbi-umbian yakni ubi jalar, ubi jalar ungu, singkong, talas, jagung, pisang dan masih banyak lagi.

Upaya tersebut menurut Bupati, dilakukan bukan untuk mengganti beras secara total, tetapi mengubah pola konsumsi pangan masyarakat, sehingga masyarakat mengkonsumsi lebih banyak ragam baik untuk jenis pangan sumber karbohidrat.

“Dengan adanya gerakan ini juga, komsumsi beras kita akan menurun. Karena diketahui Indonesia mengkonsumsi 113 Kg per orang per tahun, sedangkan orang Minahasa sendiri mengkomsumsi beras itu mencapai 116 Kg per tahun," Imbuhnya.( Ody)

Iklan